Di balik setiap raja besar terdapat dunia tersembunyi yang penuh intrik, pengkhianatan, dan perebutan kekuasaan. Dalam buku “Behind the Throne: The Secret Lives of Kings” karya Michael Korda, pembaca diberikan gambaran sekilas tentang kehidupan pribadi beberapa raja paling terkenal dalam sejarah.

Dari Henry VIII hingga Louis XIV, Korda menyelidiki kehidupan pribadi para penguasa ini, mengungkap pikiran, ketakutan, dan keinginan terdalam mereka. Melalui penelitian yang cermat dan penceritaan yang menawan, ia mengungkap rahasia yang membentuk jalannya sejarah.

Salah satu aspek paling menarik dari “Behind the Throne” adalah eksplorasi hubungan antara raja dan penasihat, gundik, dan musuh mereka. Kita belajar bagaimana orang-orang ini mempengaruhi keputusan para raja, yang sering kali membawa konsekuensi yang membawa bencana. Misalnya, obsesi Henry VIII untuk menghasilkan ahli waris laki-laki membuatnya memutuskan hubungan dengan Gereja Katolik dan menikah enam kali, yang pada akhirnya menjerumuskan Inggris ke dalam kekacauan agama.

Korda juga menyoroti tragedi pribadi yang menimpa banyak penguasa tersebut. Dari kegilaan Raja George III hingga skandal Raja Louis XV, kita melihat bagaimana tekanan kekuasaan berdampak buruk pada kesejahteraan mental dan emosional mereka.

Tapi mungkin aspek yang paling menarik dari “Behind the Throne” adalah pengujian sejauh mana raja-raja ini berusaha mempertahankan kekuasaannya. Dari aliansi politik hingga penaklukan militer, kita melihat bagaimana mereka menavigasi perairan politik istana yang berbahaya untuk tetap selangkah lebih maju dari para pesaingnya.

Secara keseluruhan, “Behind the Throne: The Secret Lives of Kings” menawarkan gambaran menarik tentang kehidupan pribadi orang-orang paling berkuasa dalam sejarah. Melalui penceritaan Korda yang hidup dan penelitian yang cermat, pembaca dibawa kembali ke masa lalu untuk menyaksikan drama, intrik, dan tragedi yang terjadi di balik tembok istana. Buku ini wajib dibaca oleh siapa pun yang tertarik dengan kisah tersembunyi di balik takhta masa lalu.